Saya sangat bersemangat bila berbicara tentang Papua. Papua adalah tanah yang diberkati Tuhan. Tanahnya yang subur dengan segudang potensi alam yang luar biasa dan bisa dikembangkan. Jumlah penduduknya tidak banyak dan agak terlambat menyesuaikan dengan saudara-saudaranya di kawasan Barat.
Situasi topografi yang sulit menjadi salah satu penyebab terjadinya pengkotak-kotakan klan dan suku sehingga Papua punya bahasa yang berbeda-beda. Ada sekitar 285 suku dengan 500 bahasa yang unik di sana. Bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa pemersatu dan menjadi bahasa sehari-hari.
Pada tahun 2004 pemerintah (MenPAN TB SIlalahi, red) pernah membuat terobosan penting di Papua, dengan mengangkat 2.000 PNS tanpa seleksi sebagai bagian dari strategi percepatan pembangunan di Papua. Masyarakat Papua menyebut program itu sebagai Kebangkitan Papua Jilid II. Sekarang mereka-mereka inilah yang kini maju menjadi pemimpin-pemimpin fungsional di Papua.
Memang, ada pihak- pihak di Papua yang masih belum puas sehingga lahir gerakan separatis. Tapi, sebenarnya pendekatan yang dilakukan presiden kita Pak SBY, Prosperity Approach (pendekatan kesejahteraan) sangatlah tepat. Pemekaran di Papua terus bergulir, seperti pembentukan Provinsi Papua Tengah, Papua Selatan dan sebagainya. Pemekaran akan membuat daerah-daerah menjadi mandiri, memberi kesempatan kepada lebih banyak putra Papua untuk mengurus kemajuan daerahnya. Disamping itu, dengan masuknya pendatang, semakin mempercepat keterbukaan daerah dan mendorong kemajuan ekonomi yang akhirnya akan bermuara pada meningkatnya taraf hidup rakyat. Papua sedang bangkit dan maju.
Melalui sebuah program yang kami sebut Program PELIK, yakni Pendidikan, Energi, Lingkungan, Infrastruktur dan Kesehatan, yang kami perjuangkan dengan jiwa MEKKAH yaitu Moral, Etika, Komitmen, Konsistensi, Akhlak dan Hati nurani. Dengan jiwa ini, Papua akan terus melanjutkan kebangkitannya menyongsong kehidupan yang lebih baik dan sejahtera..
Meningkatkan motivasi kelompok muda untuk belajar dan bekerja keras. Yang sarjana, disekolahkan lagi ke jenjang lebih tinggi, S2 dan seterusnya. Papua adalah tanah harapan. Kalau pembangunan dan visi pemimpin di sana baik, maka kemajuan Papua tidak akan terbendung.
Daerah selatan Papua sangat cocok untuk pengembangan bisnis berbasis agro. Di bagian tengah pertambangan. Ke bawah ada batubara, gas, sumber-sumber minyak dan sebagainya. Di sana juga bisa dikembangkan mental wirausaha. Peranan perusahaan-perusahaan besar yang mengelola kekayaan alam di Papua sangat dinantikan untuk ikut serta membangun SDM di Papua, paling tidak melalui dana CSR (Community Sosial Responsibility) mereka. Saya percaya dengan pendekatan yang wajar dan benar, dengan sarana yang sedemikian rupa dirancang agar tepat sasaran, semua perusahaan perusahaan besar yang berbisnis di Papua dengan senang hati akan mendukung dan membantu pemerintah untuk membangun daerah Papua.
Dari bagian tengah Papua sebaiknya dibuka akses jalan ke utara. Tujuannya adalah untuk mempersempit jurang kesenjangan antara atas dengan bawah. Pemerintah harus mengadakan pendekatan sosial kepada masyarakat. Spektrum masyarakat di Papua begitu luas.
Pada era pemerintah kedua SBY, Papua akan semakin maju. Pendekatan dengan dasar “KASIH” yang dilakukan SBY kepada masyarakat Papua disambut hangat oleh masyarkat. Memang ada beragam kasus separatis, ini adalah dinamika dalam masyarakat yang sedang mengalami transformasi kebudayaan yang sangat cepat. Hanya saja, untuk kepentingan tertentu kasus kasus ini kerap di bawa orang orang tertentu masuk ke area politik. Sesungguhnya sifat peristiwa peristiwa ini sangat kasuistis.
Masyarakat Papua sangat bersemangat mengikuti kegiatan pembangunan. Banyak generasi muda Papua yang tampil sebagai juara di bidang pedidikan, pengetahuan dan olah raga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar