Rabu, Agustus 11

Sosialisasi Penggunaan Gas Rumah Tangga

Kebijakan Pemerintah SBY-JK untuk mengganti konsumsi bahan bakar rumah tangga dari kayu api dan minyak menjadi gas adalah merupakan sebuah kebijakan penting dan strategis untuk percepatan kemajuan bangsa ini. Seperti kebijakan kebijakan lainnya yang pernah ada, baik oleh SBY-JK maupun oleh pemerintahan sebelumnya, disamping bertujuan untuk meningkatkan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat di satu sisi, juga dalam tahap tahap awal penerapannya akan menimbulkan berbagai akibat sampingan. Akibat sampingan ini dapat berdampak baik, akan tetapi ada juga yang berdampak buruk. Tentu kita percaya, semua dampak ini, untuk ruginya sudah diperhitungkan oleh pemerintah.
Kebijakan ini adalah kebijakan dari pemerintah pertama hasil pilihan langsung oleh rakyat. Statistik mengatakan setiap hari ada 5 orang meninggal dunia karena kecelakaan lalul intas di Indonesia. Lantas, apakah karena kecelakaan ini pemerintah harus mengeluarkan peraturan pengurangan produksi kenderaan roda dua?. Kita semua tahu jawabannya bukan?    
Seperti di ingatkan di atas, tujuan jangka panjang dari kebijakan penggunaan Gas adalah untuk meningkatkan sebesar besarnya kemakmuran rakyat.
Kalau dalam tahap implementasinya terjadi berbagai kecelakaan yang menyebabkan timbulnya korban jiwa, kiranya bijaksana sekali apabila kita tidak terburu buru menyalahkan kebijakannya. Kita semua tahu, ada banyak faktor yang harus diperhatikan untuk mencari tahu dan mencegah timbulnya berbagai kecelakaan akibat penggunaan bahan bakar Gas. Jangankan bahan bakar Gas, obat nyamukpun bisa menimbulkan bahaya kebakaran besar, tapi tidak serta merta kita mengharapkan pemerintah mengeluarkan larangan penggunaan obat nyamuk bakar, iya kan?
Satu hal penting yang harus kita pahami bersama, tidak ada yang salah dalam kebijakan penggunaan bahan bakar Gas untuk rumah tangga, kebijakan ini baik adanya. Yang perlu kita perhatikan, sebagai PR bagi kita semua sesama rakyat Indonesia, LSM, Depkominfo, Peranan Wanita, Departemen Sosial adalah bagaimana men-sosialisasi-kan prosedur penggunaan bahan bakar Gas untuk rumah tangga bagi seluruh lapisan masyarakat umumnya, masyarakat kelas menengah ke bawah khususnya. 
Kita orang orang orang kota dan terdidik tentu sudah tahu, bahwa salah satu persyaratan untuk menggunakan bahan bakar Gas sebagai kebutuhan rumah tangga adalah adanya ruang masak (dapur) yang memiliki ventilasi yang cukup untuk keluar masuk udara. Kita orang orang orang kota dan terdidik tentu juga sudah tahu, bahwa pemasangan perangkat memasak rumah tangga dengan menggunakan bahan bakar Gas harus dilakukan dengan SOP yang ketat dan hati hati. Bagaimana dengan saudara saudara kita di pedesaan yang jumlahnya berpuluh bahkan beratus kali lipat dari kita yang ada di kota? Jangankan di pedesaan, kita tahu sendiri, sebagian besar warga perkotaan kita juga belum mengetahui persyaratan dan prosedur penggunaan Gas sebagai bahan bakar rumah tangga. Siapa yang bertugas untuk mensosialisasikan persyaratan dan prosedur penggunaan bahan bakar Gas untuk rumah tangga ini? Jawaban tentu sederhana, ya Pemerintah dong. Iya kan?? Jawaban itu tidak salah, memang tanggung jawab pemerintah.


Apakah kita kita yang dmendapat karunia dan berkat dari Tuhan sebagai warga terdidik, warga kelas atas akan membiarkan pemerintah sendirian melaksanakan tugas ini sendirian?? Kita bangsa Indonesia adalah bangsa yang santun, berjiwa gotong royong. Kita bangsa Indonesia adalah bangsa yang setiap saat rela berbagi, berbagi apa saja, harta, tenaga, fikiran, lebih lebih pengetahuan. Iya kan!!
Saudara-saudaraku, diperlukan waktu, tenaga, fikiran dan biaya yang cukup besar untuk memberikan pembelajaran ini pada masyarakat kelas menengah ke bawah.
Waktu dan tenaga yang dimiliki oleh pemerintah sangat terbatas, sementara kehidupan dan cita cita kita untuk memakmurkan bangsa ini tidak boleh berhenti.  Mari kita hentikan polemik yang tidak berkesudahan, kita hentikan kritik mengkritik yang menghancurkan. Sabda Nabi yang kita junjung tinggi, "Sebaik-baiknya pengajaran adalah suri tauladan". Kita sebagai bagian dari bangsa ini, kita yang telah memutuskan dan memilih pemerintah kita, mari bergandeng tangan ("menunjukkan tauladan yang pantas pada sesama saudara kita yang baru saja bisa menikmati Gas") bagaimana seharusnya kita bersikap kepada pemerintah yang kita pilih sendiri, pemerintah bangsa kita, bangsa Indonesia, dengan membantu pemerintah untuk memberikan "sosialisasi" penggunaan bahan bakar gas untuk rumah tangga kepada saudara saudara kita sebangsa yang membutuhkan informasi ini untuk dapat bersama sama maju dengan kita. Saudara saudaraku, di bulan ramadhan yang suci ini, spontanitas dan semangat kita untuk me-masyarakat-kan program penggunaan bahan bakar gas untuk rumah tangga ini akan menjadi tauladan yang indah, akan menggerakkan bangsa ini menuju kehidupan yang lebih baik, akan dilihat dan dibaca oleh bangsa lain, bangsa bangsa tetangga kita. Mereka akan hormat dan mengagumi rasa kebersamaan kita , rasa nasionalisme yang kita tunjukkan melalui dukungan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar